Turki (atau Türkiye), secara resmi disebut sebagai Republik Turki (Turki: Türkiye Cumhuriyeti) adalah sebuah negara kesatuan dengan sistem presidensial di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Laut hingga daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; Armenia, Azerbaijan, dan Iran di sebelah timur; Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah benua Eropa dan benua Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental. Bangsa Turki mulai bermigrasi ke daerah yang dinamakan Turkish pada abad ke-11. Proses migrasi ini semakin dipercepat setelah kemenangan Kesultanan Seljuk melawan Kekaisaran Bizantium pada pertempuran Manzikert. Beberapa Beylik (Emirat Turki) dan Kesultanan Seljuk Rûm memerintah Anatolia sampai dengan invasi Kekaisaran Mongol. Mulai abad ke-13, beylik-beylik Ottoman menyatukan Anatolia dan membentuk kekaisaran yang daerahnya merambah sebagian besar Eropa Tenggara, Asia Barat, dan Afrika Utara. Setelah Kesultanan Utsmaniyah runtuh setelah kalah pada Perang Dunia I dan masalah internal (pemberontakan Gerakan Turki Muda dan Pemberontak bangsa Arab) sebagian wilayahnya diduduki oleh para Sekutu yang memenangi Perang Dunia I. Mustafa Kemal Atatürk kemudian mengorganisasikan gerakan perlawanan melawan Sekutu. Pada tahun 1923, gerakan perlawanan ini berhasil mendirikan Republik Turki Modern dengan Mustafa Kemal Atatürk menjabat sebagai presiden pertamanya. Ibu kota Turki berada di Ankara namun kota terbesar di negara ini adalah Istanbul atau Konstantinopel dahulu merupakan ibukota dari kekaisaran Bizantium dan Kesultanan Utsmaniyah. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis di persilangan dua benua, budaya Turki merupakan campuran budaya Timur dan Barat yang unik yang sering diperkenalkan sebagai jembatan antara dua peradaban. Dengan adanya kawasan yang kuat dari Adriatik ke Tiongkok dalam jalur darat di antara Rusia dan India, Turki telah memperoleh kepentingan strategis yang bertambah pesat. |
Turki adalah republik presidensial sejak 9 Juli 2018. Sejak didirikan sebagai sebuah republik pada tahun 1923, Turki telah mengembangkan tradisi kuat sekularisme.[66] Konstitusi Turki mengatur kerangka hukum negara. Ini menetapkan prinsip-prinsip utama pemerintah dan menetapkan Turki sebagai negara terpusat kesatuan. Presiden dari Republik adalah kepala negara dan memiliki peran seremonial. Presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun oleh pemilihan langsung dan Recep Tayyip Erdoğan adalah presiden pertama yang terpilih melalui pemungutan suara langsung. Kekuasaan eksekutif dijalankan oleh Perdana Menteri dan Dewan Menteri yang membentuk pemerintah, sedangkan kekuasaan legislatif dipegang oleh parlemen unikameral, Majelis Agung Nasional Turki. Peradilan independen dari eksekutif dan legislatif, dan Mahkamah Konstitusi dibebankan dengan memerintah pada kesesuaian hukum dan keputusan dengan konstitusi. Dewan Negara adalah pengadilan dari terakhir untuk kasus administrasi, dan Pengadilan Tinggi Banding untuk kasus yang lain.[67] Perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui mosi percaya dalam pemerintahan dan yang paling sering kepala dari partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen. Perdana menteri sekarang adalah Binali Yıldırım, yang menggantikan Ahmet Davutoğlu pada tanggal 24 Mei 2016. Hak pilih universal untuk kedua jenis kelamin telah diterapkan di seluruh Turki sejak tahun 1933, dan setiap warga negara Turki yang telah berusia 18 tahun memiliki hak untuk memilih. Ada 550 anggota parlemen yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun oleh sistem daftar-partai proporsional dari 85 daerah pemilihan. Mahkamah Konstitusi dapat menghentikan pembiayaan publik partai politik yang dianggap anti-sekuler atau separatis, atau melarang keberadaan mereka sama sekali.[68][69] Ambang batas parlemen adalah 10 persen suara.[70] Pendukung reformasi Atatürk disebut Kemalisme, yang dibedakan dari Islamisme, mewakili dua ekstrem pada kontinum keyakinan tentang peran yang tepat dari agama dalam kehidupan publik.[71] Posisi Kemalis umumnya menggabungkan semacam demokrasi dengan konstitusi laic dan gaya hidup sekuler kebarat-baratan, sementara mendukung intervensi negara dalam ekonomi, pendidikan, dan pelayanan publik lainnya.[71] Sejak tahun 1980, kenaikan ketimpangan pendapatan dan perbedaan kelas telah melahirkan populisme Islam, sebuah gerakan yang dalam teori mendukung kewajiban untuk otoritas, solidaritas komunal dan keadilan sosial, meskipun apa yang mengikuti dalam praktiknya sering diperdebatkan.[71] |